- Beranda
- Indexs Berita Desa
- Percepat Layanan, Semua Perangkat Desa Dibekali Laptop

16 Juni 2014 - 08:56:30 WIB
Pemanfaatan teknologi dalam struktur pemerintahan paling bawah terbukti
mampu memberikan dampak positif bagi percepatan pelayanan kepada
masyarakat. Itu terjadi di Pemerintahan Desa Tamanmartani, Kecamatan
Kalasan, Sleman.
Baru pertama kali ditemui perangkat desa,
termasuk Kepala Dusun (Kadus) semua dibekali laptop sekaligus mesin
printer. Pemberian peralatan itu bukan tanpa guna, melainkan digunakan
untuk memfasilitasi mereka supaya lebih cepat bekerja menjadi pamong
bagi masyarakat. Caranya, di laptop yang dipegang, mereka telah
memasukkan data-data kependudukan layaknya dalam kartu tanda penduduk
(KTP), mulai nama warganya, alamat tinggal, nomor induk kependudukan,
tempat tanggal lahir, alamat, pekerjaan, sampai tingkat pendidikan.
Data
jumlah warga yang masuk keluarga miskin juga telah dimasukkan. Untuk
mendapatkan keakuratan, setiap dua bulan mereka diminta meng-updatedata
penduduk, termasuk keanggotaan kartu keluarga (KK). Dengan data yang
dimiliki, tak khayal bila ada warga yang akan mengurus surat
kependudukan dengan waktu yang sangat singkat. Saat SINDO YOGYA mencoba
melihat proses pengurusan surat kependudukan di Balai Desa Tamanmartani
beberapa waktu lalu.
Seorang staf Abu Bakar menunjukkan cara
kerja yang menjadikan kepengurusan dokumen di sana sangat cepat. Setelah
laptop dinyalakan, mereka tinggal membuka program yang diberi nama
Sistem Informasi Administrasi Pedesaan. Setelah memilih salah satu
itemsemisal pengurusan KK, tinggal memasukkan nama sudah muncul draf
sesuai data yang ada. Kalau sudah muncul tinggal di print untuk
dimintakan cap dan tanda tangan kepala desa, ungkapnya. Dengan cara
itu, pengurusan data kependudukan, termasuk surat kelahiran atau
kematian perangkat desa tak lagi harus membuat secara manual.
Untuk
bisa seperti itu, semua itu bukan hal yang mudah dilakukan, terutama
bagi perangkat desa yang usianya sudah di atas empat puluhan tahun. Di
usia itu, untuk mengoperasionalkan laptop pun sulit dilakukan. Proses
sampai saat ini, sekitar satu tahun berjalan, awalnya mengoperasionalkan
saja tidak bisa, bahkan ada yang takut, ucap Abu. Pernyataan itu
dibenarkan Kepala Desa Tamanmartani Gandang Harjanata.
Butuh
waktu sekitar satu tahun untuk mengenalkan laptop dan memberikan
pelatihan pengoperasionalan program kepada semua jajaran perangkat desa
mulai dari staf, kabag, sampai kadus. Supaya jajarannya cepat kenal dan
tahu cara mengoperasionalkan laptop, selain memberikan pelatihan bersama
di Balai Desa, laptop yang dibagi juga disuruh dibawa pulang. Dengan
membawa laptop pulang, mereka semakin bebas belajar, bahkan bisa diajari
oleh anak-anak mereka masingmasing. Terbukti, dari 22 kadus yang
semuanya tak lagi berusia muda, mereka dapat cepat beradaptasi, bekerja
menggunakan laptop.
Di rumah mereka mau gunakan main, saya
persilakan, yang penting kenal dan tahu. Nyatanya sekarang sudah bisa,
warganya juga senang karena pelayanan cepat, ujar Gandang. Gandang
awalnya memulai menerapkan programnya itu karena melihat latar belakang
kehidupan warganya yang mayoritas bekerja sebagai buruh. Bagi buruh
lepas, waktu sangat berharga bagi mereka. Warga saya banyak yang buruh,
ibaratnya nyambut gawe sedino entek dinggo sedino. Makanya, saya
berpikir bagaimana caranya mereka bisa mengurus cepat, ucapnya.
Semenjak
pelayanan kepengurusan di tingkat pemerintahan desa dapat dilayani
dengan cepat, banyak perubahan yang dirasakan. Terlebih, segala macam
kepengurusan di tingkat desa digratiskan. Pemerintah Desa Tamanmartani
juga merencanakan melengkapi data kependudukan yang dimiliki dengan data
lain seperti data pertanian.
MUJI BARNUGROHO
Sleman